Senin, 24 Juni 2013

:)

Lupakan segalanya

            Setelah aku mencoba mencari jalan sendiri dengan melewati koridorku, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi dalam diri ini, aku mulai menyadari semua. Berbulan-bulan aku terbelit dalam kisah cinta terpendam yang berakhir pada diam dan sesal. Apa yang sudah aku biarkan mengalir tanpa muara, pada akhirnya hanya akan menjadi beban fikiran yang menyiksa. Memang bukan kamu yang harus kusalahkan, yang seharusnya disalahkan adalah aku. Ya aku, betapa bodohnya aku membiarkan hati ini terus meronta kehausan akan kenyataan yang harus sesuai keinginanku. Betapa keras kepalanya perasaanku mengharap balasmu. Betapa angkuhnya kataku atas nama cinta terpendam ini. Betapa keterlaluan sikapku terhadap kenyataan yang memang nyata tanpa rekayasa.
            Perlahan, aku mulai menyadarinya. Aku salah menempatkan perasaan ini. Aku terlalu ceroboh akan rasa ini. Aku terlalu berlebihan merasakannya. Aku mulai memahami apa arti dirimu dalam hidupku. Anggapanku terlalu cermat akan sikapmu. Anggapanku terlalu tinggi. Aku salah.
            Beberapa hari terakhir ini, aku mencoba merenungkan semua. Mulai dari bodohnya aku dalam merasakan hal yang seharusnya tidak kurasakan, sesuatu yang seharusnya tidak kubuat dan kuberikan padamu, kata-kata bodoh yang selalu aku rapalkan padamu,semua, yaa semua hal yang kufikirmalah akan membuatku gila. Aku merenung, dan inilah titik akhirnya. Aku mulai menyadarinya. Aku terlalu egois pada jalan yang kamu berikan padaku. Aku terlalu  gegabah, maafkan aku.
            Mulai sekarang, lupakan apa yang pernah kukatakan padamu tentang hatiku. Anggap itu hanya angin lalu. Anggap semua hanya bayangan belaka. Lupakan semua. Mari kita mulai semuanya tanpa rasa saling bersalah dan menyalahkan.
            Anggapanmu tentangku sudah kufahami sekarang , “SAHABAT” tentang arti itu, aku sudah memahami. Maaf, responku membuatmu kesal. Maaf. Tapi, aku rasa inilah yang sebenarnya harus terjaga yaitu persahabatan. Entah bagaimana orang menganggap persahabatan apa ini. Yang terpenting, aku akan selalu ada saat kamu membutuhkanku. Pagi, siang, sore, malam, esok, dan esok selamanya. Tanpa harus memikirkan rasa bersalah atas apa yang pernah kuucapkan padamu,dulu. Lupakan semua. Anggap semua yang kukatakan hanya angin lalu.
Ayoo…berjalan pada koridor kita,sahabat J saling mengisi dan memahami…..