Lupakan segalanya
Setelah aku mencoba mencari jalan sendiri dengan melewati
koridorku, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi dalam diri ini, aku
mulai menyadari semua. Berbulan-bulan aku terbelit dalam kisah cinta terpendam
yang berakhir pada diam dan sesal. Apa yang sudah aku biarkan mengalir tanpa
muara, pada akhirnya hanya akan menjadi beban fikiran yang menyiksa. Memang
bukan kamu yang harus kusalahkan, yang seharusnya disalahkan adalah aku. Ya
aku, betapa bodohnya aku membiarkan hati ini terus meronta kehausan akan
kenyataan yang harus sesuai keinginanku. Betapa keras kepalanya perasaanku
mengharap balasmu. Betapa angkuhnya kataku atas nama cinta terpendam ini.
Betapa keterlaluan sikapku terhadap kenyataan yang memang nyata tanpa rekayasa.
Perlahan, aku mulai menyadarinya. Aku salah menempatkan
perasaan ini. Aku terlalu ceroboh akan rasa ini. Aku terlalu berlebihan
merasakannya. Aku mulai memahami apa arti dirimu dalam hidupku. Anggapanku
terlalu cermat akan sikapmu. Anggapanku terlalu tinggi. Aku salah.
Beberapa hari terakhir ini, aku mencoba merenungkan
semua. Mulai dari bodohnya aku dalam merasakan hal yang seharusnya tidak
kurasakan, sesuatu yang seharusnya tidak kubuat dan kuberikan padamu, kata-kata
bodoh yang selalu aku rapalkan padamu,semua, yaa semua hal yang kufikirmalah
akan membuatku gila. Aku merenung, dan inilah titik akhirnya. Aku mulai
menyadarinya. Aku terlalu egois pada jalan yang kamu berikan padaku. Aku
terlalu gegabah, maafkan aku.
Mulai sekarang, lupakan apa yang pernah kukatakan padamu
tentang hatiku. Anggap itu hanya angin lalu. Anggap semua hanya bayangan
belaka. Lupakan semua. Mari kita mulai semuanya tanpa rasa saling bersalah dan
menyalahkan.
Anggapanmu tentangku sudah kufahami sekarang , “SAHABAT”
tentang arti itu, aku sudah memahami. Maaf, responku membuatmu kesal. Maaf.
Tapi, aku rasa inilah yang sebenarnya harus terjaga yaitu persahabatan. Entah
bagaimana orang menganggap persahabatan apa ini. Yang terpenting, aku akan
selalu ada saat kamu membutuhkanku. Pagi, siang, sore, malam, esok, dan esok
selamanya. Tanpa harus memikirkan rasa bersalah atas apa yang pernah kuucapkan
padamu,dulu. Lupakan semua. Anggap semua yang kukatakan hanya angin lalu.
Ayoo…berjalan
pada koridor kita,sahabat J saling
mengisi dan memahami…..