Senin, 16 September 2013

Hujan Bercerita (4)

duduk bersilangan
saling menyimpuhkan tangan
sambil memandangi hujan dari kejauhan
menaruh harap dalam kesungguhan
agar hujan segera menghilang
menit terus berjalan
tapi hujan tidak malah menghilang
hujan turun semakin tajam
padahal hari semakin petang
senjapun malah sudah tenggelam
rasa-rasanya
senja hujan tidak memberi celah untuk
aku dan kamu melangkahkan kaki pulang
dibalik hujan
aku dan kamu saling berharap
hujan berhenti dan hilangkan kelambu bersayap
berharap

Hujan Bercerita (3)

senja itu perjalananku denganmu
terhalang gerimis
aku yang berjalan dibelakangmu
melihat senyummu yang manis
aku memandangimu dari belakang
menatapmu lewat kaca spionmu
memandangimumengendarai motor itu
dari belakang dan sederhana
aku dan kamu dalam jarak yang cukup jauh
sejauh perasaanmu padaku
perasaan yang kurasa tidak akan sejalan
perasaan yang bersilangan

Hujan Bercerita (2)

waktu menyuguhkan moment dalam sebuah kisah
kisah klasik yang diiringi nyanyian hujan basah
rintik hujan terdengar seperti langit yang marah
deras

de-javu yang tak berbilah
tiba-tiba hadir menyusup dengan mudah
kisah klasik dibalik senja
bagimu ini memang terkesan sederhana
tapi ini terukir tajam dihatiku
waktu itu senja terhalang kelambu
kelambu itu tersusun rapi dengan sentuhan warna abu-abu
abu-abu tipis yang merata dibalik langit biru
dan seketika tetesan air hujan datang
turun tersusun rapi bersamaan
turun bergerombol tanpa isyarat
turun diiringi dengan dingin yang kuat
rasa dinginyapun mampu menyayat
tulang rusukku
ditempat itu
ada 2 sosok duduk berteduh
duduk bersilangan
berseberangan
menanti kelambu berhenti
dengan percakapan seadanya dalam hujan

Selamat datang musim penghujan :')


Dimeja itu aku menyimpulkan rindu
Sebuah meja yang lama ingin aku tinggalkan
Meja yang dahulu menyangga dua mangkuk mie ayam
aku dan kamu
Didalam rinai hujan sebuah kenangan dimulai
Masih dalam hujan yang sama
Waktu itu aku dan kamu duduk bersilangan
Saling menyimpuhkan tangan
karena udara diluar lumayan menusuk tulang
Waktu itu aku mencoba menerjemahkan bias matamu
tapi aku tak punya banyak nyali
Waktu itu aku melihat sosok berbedamu
Aku terpukau dan terpaku
Aku masih ingat diwarung itu
Aku dan kamu menunggu hujan reda berdua
Mungkinkah kenangan itu luruh?
Tak adakah sisa yang kau ingat dari hujan itu?
Kenangan itu idmulai diawal bulan Juni dengan hujan yang berbeda
Hujan selalu memiliki caranya sendiri
Menghadirkan bayangmu lewat rinainya
Disini
Di ingatan ini
Tetap dalam lingkup hujan,rindu,dan kenangan
Masih sama
Kini saat musim penghujan hampir kembali
Semuapun kini mulai berganti
Saat perasaan yang menyiksaku mulai kubiarkan berlalu
Hanya bisa meramu  bayangmu dalam kenangan :')
Selamat datang musim penghujan yang selalu kurindukan...


Minggu, 01 September 2013

Kusuma Bangsa

Berderap penuh laju
Melangkah tanpa ragu
Mundur untuk menyerang
Serbu untuk berjuang
Berdamai untuk kemerdekaan
Jasamu tak mungkin terlupakan
Sampai semuanya termakan zaman
Kau gagah
Sampai semuanya berubah dan terkenang sudah
Kuingin seperti kalian
Yang memandang penuh kestiaan
Demi Pertiwi ini
Kau angkat senjata
Kau bidik mereka
Tuk meraih "Kemerdekaan"
Nasionalismemu
Patriotismemu
Perjuanganmu
Takkan kulupa
Wahai Kusuma Bangsa