Bukan salahmu jika
semua memang berubah. Semua orang pasti pernah mengalami degradasi perasaan. Penurunan
perasaan. Tapi nggak juga gitu,terkadang ada zat yang membuat aku kembali
mengalami kenaikan perasaan. Apa lagi zat envy mulai semerbak menyebar
dimana-mana.*--"
Aku sering seperti
itu,karena inilah yang dinamakan proses. Inilah sebuah masa. Gagal. Gagalnya
transisi antara selalu memikirkan menuju acuh. Gagal. Dan itu sekarang
menghantuiku. Bagaimana tidak? Saat aku mencoba membiasakan diri untuk tidak
cek TLnya,nggak ngaktifin paket-an,nggak ngecek twitter,eeeee malah ada zat yang
membuat aku semakin envy. Disaat aku kepingin biasa dan mulai jauh,dia kembali
dengan banyolan banyolan yang ngebuat hatiku luluh.*awww :3 Sulit. Kek
dihadapkan sama sejuta bison :3 *ih seyeeem :/
Sekarang aku
sadar,aku bukan lagi secret admirer,karena ada yang melepas jabatan ku sebagai
itu :/ bodohnya aku,kenapa musti selalu jujur kalo dia tanya soal perasaan ku
ke dia :/ bodoh!Wuuuuuu!!! Trkdang jujur
malah bakal bikin hati jadi linglang ;z
Apa-apan juga kalo
saat ini zat-zat itu kembali lagi dengan semakin tebal. Sangat tebal. Amat
tebal. Tapi apalah daya tangan nggak sampai. Jauh sih. Jauh bangeeeet. Aku di
Karangsari eee kamunya di Papua :\ Seandainyaaa aku masih bisa mengkontrol
perasaanku mulai tahun lalu,mungkin sekarang jadinya nggak kayak gini. *sok tau
banget akuu :3 Yaelah..gimana mau nggak sok tau,orang emang sekiranya kayak
gitu akhirnya :/
Dengan kedekatan
kalian/apalah itu namanya yang jelas zat envy lagi-lagi semerbak mengembara ke
relung jiwa. Envy envy envy dan envy---» JEALOUS.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar