Januari,2013
Surat
untuk Lazuardi.
Aku
yang terlalu peduli padamu hingga kepedulianku mengganggumu,aku tahu
benar itu. Tapi,kepedulianku yang tak pernah terpandang olehmu hingga
kamu tak mampu mempedulikan kepedulianku ini,aku mencoba tidak
mempedulikan keinginanmu untukku menghentikan kepedulianku padamu.
Aku tetap bertahan pada kepedulianku ini, meski aku tahu itu semua
menganggumu. Maafkan aku yang selalu egois dengan perasaan ini,maaf.
Aku sudah lama berusaha meredamnya dalam-dalam sendirian tapi tetap
saja aku yang terjebak didalam,tempat yang kelam,hatimu. Sudah banyak
usaha yang aku tunjukan dan aku perjuangkan,seperti tidak lagi
mencari keberadaanmu,tidak bertanya sedang apa dirimu,tidak menunggu
pesan-pesan singkat darimu,tidak bersembunyi dalam pandang meskipun
hanya ingin melihatmu tersenyum, dan juga tidak lagi menulis tentang
dirimu. Aku berusaha berhenti karena aku tahu benar semua itu
mengganggumu.
Dihari-hari
sebelum hari ini,aku berusaha menjauhkan segala tentangmu dari
kehidupanku. Alih-alih mencoba berlari darimu,mencoba menjauh dari
kehidupanmu bahkan melepaskanmu dari pandanganku. Aku bukan sedang
benar-benar melepasmu dan menahan kabarmu tapi aku menahan diri.
Namun
hari ini aku kembali dan aku sadar bahwa aku tidak lagi sanggup
menahan diri lagi. Lagi-lagi aku tetap ingin memperlakukanmu
sebagaimana jalan yang ada. Memperlakukanmu sebagaimana perilakumu
padaku yang jelas menunjukkan agar aku mengabaikan smeua tentangmu.
Maafkan aku,lagi-lagi aku menulis tentangmu. Tentang semua yang
mengganggumu,aku hanya mampu mengatakan maaf. Karena aku tak lagi
sanggup mengabaikanmu,meskipun akhirnya tetap aku yang harus berjuang
dengan perasaan yang tak pernah kamu lihat.
Segala
kepedulian itu muncul lagi,aku tidak pernah menyiram bahkan
menanamnya. Ia tumbuh subur menjulang tak tertahankan begitu saja.
Aku sungguh ingin meminta maaf dan sekaligus menyalahkanmu. Sungguh!
Aku akan jelas mengatakan bahwa aku tidak lagi kecanduan rindu dan
menanti kabar darimu. Aku akan jelas mengatakan bahwa aku tidak lagi
jatuh hati padamu,aku memang ingin,tapi aku selalu merasa belum
saatnya menganggap ini sebagai kejatuh hati-an. Jadi,kubiarkan semua
itu kosong dengan kepedulian yang tidak jelas maknanya kepada
siapa-siapa yang bukan apa-apa,termasuk salah satunya adalah kamu.
Satu-satunya
hal yang ingin aku lihat sepanjang hari adalah melihatmu tersenyum
lebih banyak,itu saja. Dan jika ada salah satu dari beberapa hal yang
mampu membuatmu merasa sangat nyaman dan ringan dalam berlari adalah
usahaku untuk tidak lagi peduli denganmu,aku akan melakukannya. Maaf
aku membuatmu terganggu dengan semua yang selama ini aku tunjukan
padamu. Maaf.
Terimakasih
Lazuardi,sesuatu yang maya dan hadir secara nyata.
Januari,2013.