September
2013
Marsha dengan Rafa.
Setelah aku diperkenalkan
bahkan dipertemukan dengan sosoknya,semua yang ada dikehidupanku
jujur aku akui menjadi berubah. Sebenarnya,saat mulai mengenal
sosoknya hatiku masih terpaut pada hati lain. Tetapi,kenyataan selalu
menyuguhkan hal-hal yang tidak bisa dirasionalkan. Kenyataan pahit
yang sudah mendera kehidupan remajaku,bahwa hati yang telah aku
berikan untuk laki-laki itu malah dicabik-cabik sampai hancur. Ah
sudahlah..lupakan saja. Itu sudah lama terjadi,2 tahun yang lalu.
Hingga aku dipertemukan dengan sosokmu secara nyata ditanah ini,Jawa.
Pertemuan yang tidak pernah kuduga sebelumnya,yang berawal dari
sebuah perkenalan secara maya. Ini kebetulan? Kebetulan yang
menyenangkan? Maybe.
Saat
hatiku dikembalikan berupa kepingan-kepingan menyakitkan, dengan
kehadiranmu, aku bisa menyatukannya perlahan. Satu demi satu kepingan
itu aku susun dengan kehadiranmu yang konyol. Kepingan pertama,aku
susun dengan senyumanku karena aku bisa benar-benar melihat
sosokmu,duduk disana dengan memegang ponsel. Kepingan kedua, aku
susun dengan senyumanmu yang tersungging meskipun hanya dari kejauhan
aku melihatnya,tapi itu manis. Kepingan ketiga,aku susun dengan
komunikasi maya antara aku dan kamu,lucu,meskipun terkesan selalu aku
yang mencari topik pembicaraan dan kamu yang selalu mencari
pengakhiran. Kepingan keempat,aku susun dengan sebuah
pertemuan-pertemuan diawal tahun yang hanya aku dan kamu disuasana
itu,unforgettable. Kepingan kelima,aku susun dengan sebuah jalinan
yag sekarang mengikat aku dan mereka,salah satunya adalah kamu. Dalam
persahabatan,ya ikatan itu kunamai persahabatan. Ini kebetulan?
Mungkin.
Terimakasih,karena
kebetulan-kebetulan yang ada, aku menjadi lebih tau siapa kamu.
Kebetulan yang sangat menyenangkan meskipun hanya satu pihak yang
menyimpulkan.
Terimakasih Rafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar