Dulu,
disaat aku benar-benar mengagumimu,menyayangimu, dan mencintaimu, terasa sangat
sulit bagiku untuk dekat dengan sosokmu. Sangat sulit bagiku untuk berbicara
denganmu. Semua terasa sangat sulit bagiku,bahkan sekedar untuk berbicara
denganmu. Semua terasa sangat sulit untuk dilakukan dan mustahil akan terjadi, mengingat
kamu adalah seseorang yang tidak terlalu dekat denganku dan kamu hanya mengenal
aku dari media sosial,tetapi kamu dekat dengan banyak perempuan.
Dulu,
aku hanya bisa melihat kamu lewat didepan kelasku dan aku hanya akan tersenyum
menyimpulkan malu saat teman-temanku tahu jika aku sedang memperhatikanmu lewat
didepan kelasku. Aku akan menyipitkan mataku untuk melihat kamu dari kejauhan
agar aku bisa melihat sosokmu lebih jelas lagi. Aku akan terpaku dan terdiam saat
kusadari ternyata kamu membalas tatapanku meskipun hanya sekilas.
Dulu,
aku hanya bisa menelan kekecewaan dan kecemburuan saat melihat kamu sedang
mengobrol begitu akrab dengan teman-temanmu atau teman-temanku. Aku selalu
berfikir kekanak-kanakan, mengapa mereka begitu mudah membuka percakapan dengan
sosokmu tapi sulit sekali giliran aku? Iyaa,aku sadar, memulai sesuatu itu
begitu sulit apalagi memulai percakapan denganmu. Semua kata-kata yang ingin
aku ucapkan padamu hanya bisa aku tahan diujung lidah dan takkan mungkin aku
keluarkan sepatah katapun. Aku tidak ingin terlalu menyayangimu karena aku
tidak ingin terlalu terlarut dalam kesakit hatian. Maka dari itu,sekarang aku
mencoba melawan semua godaan untuk jatuh hati kepadamu lebih dalam lagi karena
aku tidak ingin terlalu sering menelan kekecewaan nantinya.
Kini,
disaat aku mulai melupakanmu,menyia-nyiakanmu,dan mengabaikanmu, sangat mudah
bagiku untuk dekat dengan sosokmu. Bahkan hanya dengan 1 kalimat yang meluncur
dibibirku, kita bisa sedekat ini. Bahkan bisa menjalin sebuah persahabatan.
Kita bisa menciptakan satu moment yang sulit dilupakan,mulai dari pertemuan
pertama 10 Januari 2013 disebuah
warung nasi goreng. Lalu,18 April 2013
disebuah penginapan terletak di dareah Blitar Kabupaten. Lalu, 20 April 2013 disebuah kawasan alam air
terjun,indah sekali, meskipun waktu itu kamu bersama wanitamu,sedikit memilukan
tapi aku bahagia. Lalu, 22 April 2013
kali pertama kamu mengunjungi rumahku. Lalu, 9 Mei 2013 pertemuan kedua disebuah restaurant sederhana di kotaku.
Lalu, 25 Mei 2013 kali kedua kamu
mengunjungi rumahku dan berhasil membuat aku kaget. Lalu,masih buanyaaak lagi
hari yang menciptakan sebuah kenangan bersamamu, jika saja aku masih mencintaimu seperti dulu.
Kini,kita
bisa saling mengobrol layaknya teman lama. Aku sudah bukan hanya memandangimu
dari jauh saja, tapi kita bisa saling bercakap-cakap sambil sesekali saling
berpandangan dalam sebuah detik, meski bukan itu yang aku harapkan. Aku sudah
tak pernah peduli lagi saat kamu lewat didepan kelasku. Aku tak perlu bersusah
payah menyipitkan mataku untuk melihat sosokmu dari kejauhan.
Kini,aku
hanya akan mengabaikanmu saat kamu sedang bercakap-cakap dengan teman-temanmu
atau teman-temanku. Aku tidak pernah peduli dengan kehadiranmu kini, karena
yang saat ini aku pedulikan, hanyalah temanmu. Aku bingung,kenapa disaat aku
mengabaikanmu, kita bisa sedeeeekat ini? Kita bisa menciptakan
kenangan-kenangan baru? Kenapa dulu disaat aku benar-benar menginginkanmu, kamu
malah jauh dariku? Sampai-sampai tidak ada celah untuk aku masuk diduniamu.
Sangat sulit bagiku untuk mendapatkan perhatianmu. Apa yang harus aku lakukan?
Sejujurnya,
perasaan itu sudah lama menghilang dari hati ini. Dan,sosokmu juga yang membuat
aku seperti ini. Menyadari bahwa keegoisan hati hanya akan makan hati.Menyadari
bahwa rasa cinta tak pernah mengenalkata “paksaan”. Perasaan itu sudah lama
terkubur dihati ini. Karena saat ini, yang aku pikirkan adalah temanmu,
bukan dirimu lagi.